Anakku Tidak Juara Kelas. Gimana Dong?
Oleh: @Jonru – Jonru
Ginting, Penulis Buku “Saya Tobat”
Jika anak Anda jadi
juara kelas, pasti sangat bangga, bukan? Tapi bagaimana jika tidak juara?
Bahkan 10 besar pun tak masuk. Gimana, dong?
Banyak orang tua yang
terlalu “mendewa-dewakan” rangking sekolah anaknya. Mereka pun mendorong
(bahkan sering memaksa) agar anaknya dapat rangking di sekolah.
Jika tidak dapat
rangking, si anak disalahkan, hobinya disalahkan, pergaulannya disalahkan,
sekolahnya disalahkan. Bahkan anak disebut bodoh, tak punya masa depan karena
tak bisa jadi juara.
Duhai Teman! Dulu sejak
SD hingga tamat SMA, saya juga langganan juara satu. Bahkan nilai saya pernah
tertinggi sekotamadya Binjai.
Namun saat ini, saya
merasakan bahwa rangking atau juara tersebut TIDAK terlalu berpengaruh terhadap
kehidupan saya selama ini. Memang sih ada pengaruhnya sedikit (misalnya saya
bisa diterima di Perguruan Tinggi Negeri karena nilai saya lumayan bagus). Tapi
ya hanya sesedikit itu.
FAKTA juga membuktikan
bahwa TAK ADA JAMINAN bahwa anak yang dapat rangking punya masa depan yang
lebih baik. Banyak teman sekolah saya dulu, yang rangkingnya jauh di bawah
saya, tapi hidup mereka sekarang jauh lebih sukses.
Jadi, Anda masih
“mendewa-dewakan” rangking?
Saya buka ahli
parenting, tapi alhamdulillah saya sudah belajar banyak tentang pendidikan
anak, bahwa yang paling penting bagi seorang anak BUKAN menjadi juara kelas.
Yang paling penting
adalah: Kita mendidik mereka sesuai karakter khas dan potensi terbesar mereka,
bekali dengan iman dan taqwa sehingga mereka nantinya menjadi anak yang SUKSES,
MULIA, dan GUE BANGET.
Apa artinya?
Begini:
1. SUKSES itu urusan
dunia. Misalnya menjadi kaya, punya jabatan, jadi tokoh populer, dan
sebagainya.
2. MULIA adalah urusan
dunia dan akhirat. Si anak menjadi anak yang berguna bagi umat, beriman dan
bertakwa, berakhlak baik, dan di akhirat nanti dia masuk surga, bersama kita
tentu saja. Aamiin… Itulah harapan semua orang tua, bukan?
3. GUE BANGET. Anak kita
bukan hanya berprofesi di bidang yang gajinya besar, yang hidupnya mewah, dan
seterusnya. Untuk apa itu semua jika kita TIDAK BAHAGIA. Untuk apa itu semua
jika kita tidak suka pada pekerjaan yang dilakoni?
Alangkah indahnya jika
semua orang – termasuk kita dan anak-anak kita – bisa berprofesi di bidang yang
PALING GUE BANGET.
Dibayar untuk
bersenang-senang. Pasti ini adalah impian semua orang!
* * *
Jadi daripada sibuk
ngurusin rangking sekolah, seharusnya kita lebih fokus mendidik anak sesuai
dengan karakter dan potensi terbesar mereka. Didik mereka agar menjadi insan
yang SUKSES MULIA dan hidup GUE BANGET.
Untuk mewujudkan impian
seperti itu, kita bisa memulainya dengan mengenali minat, bakat dan potensi
terbesar seorang anak. Maka saran saya, lakukanlah TES SIDIK JARI di #STIFIn
Sumber Fanspage Jonru
0 komentar:
Posting Komentar