Temukan Karpet Merahmu

Karpet merah adalah jalan untuk tamu-tamu kehormatan. Ya, hanya tamu istimewa alias VVIP (Very Very Important Person)yang berjalan di atasnya dan menjadi simbol pengakuan kesuksesan. Sudahkah kita menemukan karpet merah diri kita sendiri? Pintu depan kesuksesan seseorang adalah mengenali jati diri. Tepatnya jati diri yang benar-benar sesuai dengan personalitas Anda, bukan milik orang lain.  Caranya? Dengan cara apapun? tentu saja tidak. Caranya harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan.
Banyak di antara kita bertanya-tanya kenapa seseorang sukses dan yang lain gagal. Apakah pemain bola terbaik dunia versi FIFA lima tahun berturut-turut, Messi, lahir membawa kecerdasan sebagai pemain bola atau karena latihan? Apakah Bill Gates tiba-tiba karirnya menjadi sukses hanya karena dia volume otaknya besar? Pada saat yang sama kenapa banyak orang dengan IQ tinggi tidak lebih baik karirnya dibandingkan mereka yang biasa–biasa saja?
Konsep hubungan antara kecerdasan dengan kesuksesan terangkum dalam akronim STIFIn (Sensing, Thinking, Intuiting, Feeling, dan Insting Setiap kita hanya memiliki satu kecerdasan yang dominan, hanya satu yang dominan dari lima kecerdasan alamiah yang dibawa lahir itu. Inilah ‘karpet merah’ itu. Anda harus mengetahui mana satu dari lima kecerdasan yang dominan itu, lalu fokuslah di sana, tidak ke yang lain.
Dengan fokus pada hanya satu kecerdasan, jenis kecerdasan yang lainnya tidak perlu dirancang tersendiri, cukup manfaatkan proses interaksi sosial. Jika gambaran hidup Anda sudah fokus pada kekuatan utama maka otomatis Anda akan lebih memiliki peluang untuk sukses.  Tidak hanya itu, Anda pun akan merasa bahagia karena apa yang Anda kerjakan adalah panggilan jiwa.  Seperti kata anak gaul: ‘ini gue banget’.
Konsep tentang fokus pada hanya satu kecerdasan dominan saja itu merujuk pada pandangan pakar psikologi analitis Carl Gustav Jung (26 Juli 1875 – 6 Juni 1961) yang menyatakan bahwa di antara semua fungsi dasar manusia (yang kami sebut dalam frase; mesin kecerdasan) hanya ada satu yang dominan.
Kecerdasan manakah yang asli? Kecerdasan yang asli datangnya bukan dari bagian isi kepala yang volumenya paling banyak atau yang kapasitasnya paling besar, seperti yang umum diketahui selama ini, tetapi dari bagian isi kepala yang paling sering digunakan. Ingat, kecerdasan Anda adalahgenetis yang dibawa lahir. Setiap kecerdasan memiliki potensinya masing-masing dan tidak bersifat diturunkan. Setiap manusia memiliki hak untuk sukses, karena Tuhan telah membekali jiwa manusia yang lahir dengan kecerdasan masing-masing. Intinya, Tuhan telah memberi modal, dan manusialah yang akan mengembangkan modal tersebut, bisa jadi untung atau rugi.
Jangan latah dan ikut-ikutan dalam memformulasikan hidup Anda atau anak Anda. Jangan menempuh jalan panjang, berliku, melelahkan, membuang banyak investasi dan, pada akhirnya, belum tentu berhasil. Pilihlah cara hidup yang tidak rumit tetapi efektif. Konsep STIFIn Personality akan menunjukkan jalan singkat, shortcut, yang lebih murah, lebih mudah, lebih menyenangkan, dan tentu saja peluang keberhasilannya tinggi.
Tunggu apalagi?
Farid Poniman
(Penemu Konsep STIFIn)

Ayo segera lakukan Tes STIFIn.

Share this:

CONVERSATION

0 komentar:

Post a Comment

Tentang Tes STIFIn

Tentang Tes STIFIn
Tes STIFIn adalah tes yang dilakukan dengan cara menscan kesepuluh ujung jari anda (hanya butuh 5 menit). Manfaat dari Tes STIFIn adalah untuk mengetahui Bakat Terpendam Anda dan juga Kepribadian Anda yang Sebenarnya.