Bakat Minat Personality Sensing extrovert (Se)
Sensing ekstrovert,
mesin kecerdasannya Sensing, drive nya ekstrovert yang berarti membawa dari
luar ke dalam. Orang sensing ekstrovert drivenya menggunakan lapisan berwarna
kelabu atau abu-abu, yang mana sel otaknya lebih renggang, lebih jarang
sehingga dia lebih terbuka menerima pengaruh dari luar.
Sensing ekstrovert memiliki daya adaptasi yang
lebih tinggi dibanding dengan sensing introvert,
karena itulah sensing ekstrovert ini cenderung seperti barang cetakan,
kalau dia punya kepribadian itu seperti karet yang bisa di cetak, bisa kotak,
bisa segitiga, bisa bulat. Ini sangat tergantung dari cetakan, terutama dari
lingkungan terdekat. Di antara semua personality genetic,
yang paling mudah di cetak ini adalah sensing ekstrovert, tetapi yang dimaksud
paling mudah dicetak karena tadi sensing itu adalah sensorik dan ekstrovert itu
dari luar. Jadi mudah dicetak, tapi sesungguhnya tidak mudah untuk ditaklukkan
betul betul orang sensing extrovert ini. Otak dia cenderung (bahkan ketika
mengalami krisis sekalipun) dialiri oleh energi yang intensitasnya rendah.
Sehingga orang Sensing secara umum eksitasinya tinggi, mudah dia distimuli,
mudah dia terangsang, mudah dia tercetus oleh pengaruh-pengaruh dari luar,
karena eksitasinya tinggi. Begitu dia berpengaruh secara langsung, responnya
cenderung agak lebih lambat atau lebih lembut karena tadi otaknya yang dialiri
energi yang intensitasnya rendah, bahkan ketika krisis sekalipun. Itu mengapa
seringkali kita melihat orang sensing extrovert cenderung kayak kelemar-kelemer, terlalu
lembut, apalagi kalau dibandingkan dengansensing introvert yang kelihatan sangat
sibuk, sangat aktif.
Mengapa sensing extrovert begitu ? Karena tadi ekstrovertnya dan kemudian
otaknya yang dialiri oleh intensitas energi yang rendah.
Karena itulah orang sensing ekstrovert ini seperti orang yang paling menikmati
suasana, orang yang senang dengan situasi yang kekinian,
orang yang memanfaatkan momen,
dia menciptakan momentum,
dia juga memanfaatkan momentum, dia menyukai momen. Orang sensing extrovert ini
menerima situasi dimana dia berada, orang yang paling sangat peduli atau paling
menyukai momen kekinian dia.
Sensing ekstrovert ini dia bertindak atau berbuat seolah-olah sangat
beradaptasi dengan lingkungan dimana dia ada. Maka menjadi mudah bagi orang
sensing extrovert, misal : ditempatkan di kondisi seperti apapun, orang lain
melihat dia, kok sabar banget orang ini, sesungguhnya karena dia adalah orang
yang paling memanfaatkan momen kekinian tersebut.
Jadi, ketika dia ingin melakukan aksi-aksi nyata sekalipun,
tindakan-tindakan yang konkrit sekalipun, maka sepertinya yang konkrit tadi itu
bukanlah mengerjakan sesuatu yang aneh, yang asing, tetapi dia mengerjakan
sesuatu yang sedang In saat itu, yang lagi momentumnya ada,
momennya ada, karena kebahagiaan dia itu sangat tergantung dari seberapa jauh
dia berada di momen itu, menguasai momen itu.
Memang kelihatan seperti tidak lugas kalau merespon sesuatu, meskipun orang
sensing mau introvert atau sensing ekstrovert dia dieksitasi mudah sekali,
eksitasinya tinggi, artinya dipengaruhinya mudah, tetapi pada orang sensing
ekstrovert seperti sudah dieksitasi, cukup dia sudah terpengaruhi tetapi dia
bereaksinya agak lambat dan agak lembut.
Sensing ekstrovert sama-sama menggunakan otot merah, dibandingkan dengan
sensing introvert, tetapi orang sensing extrovert dia memiliki otot yang lebih
lembut karena syaraf motoriknya itu syaraf motorik halus. Sehingga dia
kekuatannya bukan pada tenaga tetapi kekuatannya seperti tarian, sendinya bisa
menari, kakinya bisa menggocek bola dengan cepatnya, karena fleksibilitas dari
syaraf motorik halus itu membuat orang sensing extrovert itu menjadi mudah
melakukan hal-hal yang membutuhkan fleksibilitas terhadap ototnya, maka
olahraga yang memerlukan kehalusan seperti ping pong itu akan sangat bagus bagi
orang sensing extrovert.
Dibalik kelembutan dia, dibalik ketidak lugasannya ada sesuatu yang stabil
pada dia. Kalau sensing introvert itu stabilnya mengejar keperluan yang
standart, kalau sensing ekstrovert itu stabil dalam hal mengeluarkan energi
dengan determinasi yang kuat dan kita sering menyebutnya sebagai stamina yang
stabil. Kalau dia kecepatan 10, periode berikutnya 10 lagi, 10 lagi, 10
lagi, dan ini berjalan dalam therm yang lebih lama, itulah yang disebut dengan
stamina ataupun determinasi yang sangat kuat. Bukan melakukan percepatan dari
10 menjadi 11. dari 11 menjadi 12, itu namanya adalah percepatan.
Determinasinya orang sensing ekstrovert ini dia kuat, karena itu kalau dia
berlatih tentang sesuatu, maka begitu dia sudah mulai berlatih dia bisa
berlatih dalam durasi yang lebih lama karena dia memilki kekuatan determinasi
tadi.
Dalam bahasa karakter sering kali orang menyebut orang
sensing ekstrovert ini memilki kesabaran, memiliki ketelatenan,
karena dia posisinya selain menggunakan syaraf motorik halus, otaknya
digerakkan oleh energy dengan intensitas yang rendah tetapi durasinya panjang,
melahirkan stamina yang lebih lama .
Sensing extrovert dalam urusan percintaan, jika dia memiliki expektasi
belanja dalam rumah tangga itu katakanlah 10 juta, calon suaminya datang dengan
membawa income 5 juta, kalau bagi orang sensing introvert itu tidak sesuai
dengan standart keperluan dia. Bagi orang sensing extrovert bagaimana? Karena
dia masih ada memanfaatkan momen, memanfaatkan kekinian, boleh jadi yang
seperti itu masih bisa diterima, yang penting kekiniannya itu sesuai dengan
harapan dia. Kekiniannya seperti apa, boleh jadi katakanlah suaminya belum bisa
memenuhi keperluan keluarga tetapi ternyata mertuanya ngasih fasilitas, sudah
disediakan rumah, orang tuanya sudah sediakan mobil, bagi orang sensing
extrovert yang seperti itu asik asik saja, karena dia lebih peduli pada momen
kekinian tadi.
Sensing extrovert ini orang yang paling jago dalam urusan momen. Karena
itulah orang sensing extrovert dia mau naik pada leverage yang lebih tinggi,
saya beri contoh misalnya dalam masalah bisnis, memang dia harus paling pandai
memanfaatkan oppurtunity yang datang dari momen momen dimana dia bertemu dengan
para relasinya, jadi makin punya waktu dia untuk bersilaturahim, berkenalan,
datang, mengunjungi, berbagai lapisan partner networknya dia, itu akan
menciptakan oppurtunity baru-opportunity baru, momen baru momen baru.
Sensing extrovert dalam setiap momen dia ketemu ada peluang untuk
berbisnis, dia tangkapin, dia jalani dengan serius, bahkan boleh jadi yang
menjalankannya adalah orang lain, dia nangkapin momennya pun, sebetulnya sudah
jadi contoh profile yang siap untuk maju. Jadi ada perkembangan, tangkapin. Ada
momentum tangkapin, ada opportunity tangkapin, dan itulah orang sensing
extrovert yang sangat jago dalam urusan momen.
0 komentar:
Posting Komentar