Bakat Minat Personality Feeling extrovert (Fe)
Interpersonal
/ Social Quotient
Feeling extrovert, Mesin
Kecerdasannya adalah Feeling, drive nya adalah
extrovert yang membawa dari luar ke dalam, sehingga Feelingnya punya kemampuan sosial,
feelingnya mempertautkan dia ketika dia berhubungan dengan orang lain. Orang
Feeling extrovert bukanlah orang yang memiliki kemampuan intrapersonal yang kuat, tetapi dia memiliki interpersonal yang kuat, memiliki hubungan relationship yang kuat, dia berfikir dan merasakan
tentang orang lain yang lebih besar, ketimbang dia sekedar melakukan
introspeksi kepada dirinya (intrapersonal).
Maka daya penerimaan
orang lain menjadi ukuran apakah seorang Feeling extrovert ini telah
memaksimalkan kemampuannya atau tidak ? Kalau dia punya sedikit teman, punya
sedikit sahabat, ini menunjukkan bahwa rating sosial
relationshipnya dia adalah rendah dan itu berarti dia tidak
menggunakan Feeling extrovert nya dengan baik. Kenapa ? Karena pada otaknya
orang Feeling extrovert itu adalah otak kohesif, otak kohesif bila di kaitkan
dengan berhubungan dengan orang lain, jadi dia harus selalu mencari cara
bagaimana dia mengkohesifkan (melekatkan) dirinya dengan orang lain, itu adalah
Feeling extrovert, sehingga muncul hubungan sosial yang harmonis.
King Maker
Feeling extrovert dia
sangat mahir di dalam men-develop hubungan sosial yang manis, yang
cantik, yang harmonis, yang kompak, karena kemampuan komunikasinya, dan daya
kohesifnya (rekat) tadi membuat setiap orang yang satu dengan orang yang lain
seperti punya daya rekat, itu adalah kemampuan dari seorang Feeling extrovert.
Maka kalau orang Feeling
introvert tadi adalah layak menjadi sebagai seorang pemimpin yang besar,
seorang King, maka seorang Feeling extrovert ini adalah seorang King Maker,
dialah yang mencetak raja, karena daya kohesifnya itu dia lebih mementingkan
menempah orang, mendidik orang, menggembleng orang, nurturingnya terhadap orang
lain, supaya kemudian banyak lahir kader dari tangannya.
Tempat Curhat
Dia akan merasa nyaman
jika hidupnya terkoneksi dengan orang lain, dia merasa tereliminasi, dia merasa
terasing, dia merasa gagal dalam hidupnya kalau dia tidak terkoneksi dengan
orang lain. Orang Feeling extrovert dia haruslah di perlukan oleh orang lain
dalam konteks bahwa keberadaannya itu bermanfaat bagi orang lain terutama
adalah menyelesaikan persoalan-persoalan orang, persoalan-persoalan
kemanusiaan, persoalan-persoalan personal kepada setiap orang.
Mengapa orang Feeling
extrovert ini paling enak di ajak curhat-curhatan, akan bisa panjang ceritanya
kalau curhat-curhatan sama orang Feeling extrovet. Di samping dia punya
kemampuan listening yang kuat, dia juga punya kemampuan berbicara yang kuat,
jadi bersambut gayunglah sebagian dari waktunya mendengar, sebagiannya lagi dia
waktunya berbicara, nyambung itu curhat-curhatannya jadi bisa berjalan dalam
waktu yang lama, ini adalah Feeling extrovert. Ngerumpi paling enak memang bagi
orang Feeling extrovert. Ngegosip paling enak bagi orang Feeling extrovert.
Dari situlah muncul daya sosial yang kuat.
Senang Mencetak SDM
Feeling extrovert, dia
memiliki atensi yang sangat besar dalam menempah orang, mencetak SDM, menjadi
seorang King Maker. Feeling extrovert, dia lebih senang ketika secara sosial
dia berhasil meskipun secara pribadi dia dianggap kurang berhasil. Dia akan
senang kalo kemudian bisa mencetak para juara dan para orang hebat yang
tiba-tiba menjadi someonedari no one, meskipun dirinya
ketinggalan di bandingkan dengan kader-kadernya. Dia lebih bangga, dia lebih
happy dengan itu. Karena otaknya bekerja terkohesi dengan keberhasilan orang
lain.
Play Boy
Kalau dalam urusan cinta
orang Feeling extrovert ini memang seperti cintanya laki-laki, kalau Feeling introvert
seperti cintanya perempuan.
Feeling extrovert ini adalah cintanya
laki-laki. Apa maksudnya cinta laki-laki? Dia di tolak oleh
satu orang maka dia akan cari orang lain. Gak pake masa waktu menunggu terlalu
lama untuk mengobati sakit hatinya, itu terjadi pada Feeling introvert. Kalau
pada Feeling extrovert dia cenderung easy
lover, dia cenderung gampang bercinta dengan orang lain. Modus
operandi atau tren yang namanya cinlok (cinta lokasi) lebih
mudah terjadi pada orang Feeling extrovert. Dia memcintai lawan mainnya, dia
mencintai tetangganya, dia mencintai anak ibu kosnya, bahkan sampai
kadang-kadang kalau pembantunya cantik, mencintai pembantunya. inilah
kebablasannya orang Feeling extrovert.
Feeling extrovert mudah
sekali dia jatuh cinta, dia adalah cerminan dari orang yang playboy cap kodok,
mata keranjang, gak ada habis-habisnya karena cintanya yang banyak itu memang
di bagi-bagi sebagaimana cintanya laki-laki.
Sukses Bisnis Dengan Penggemblengan Orang
Adakah kemungkinan orang
Feeling extrovert ini bisa menekuni sebuah profesi yang sangat serius? termasuk
diantaranya seperti menjadi seorang pebisnis? mungkin saja, namun perlu di
pertimbangkan bahwa kemajuan orang Feeling extrovert ketika dia menekuni satu
profesi itu sangat tergantung pada keseriusan dia untuk menelateni proses penggemblengan orang lain.
Semakin dia punya banyak kader, semakin berpeluang dia berhasil. Tentu saja
kader-kader itu kalau juga di siapkan, di sesuaikan dengan profesinya atau pun
panggilan bisnisnya.
Jadi dia akan berhasil kalau
dia menggunakan tangan orang lain, dimana tangan orang lainlah yang punya
kompetensi, tangan orang lainlah yang punya profesi. Si orang feeling ini cukup
dia mendidik orang itu untuk menjadi seseorang yang punya kompetensi. Tugaskan
orang lain, delegasikan pada orang lain, berikan kesempatan orang lain untuk
maju, di balik kemajuannya, kompetensinya, dan profesiensinya gunakanlah secara
maksimal. Dan orang Feeling extrovert pandai untuk mengkonfensing orang, itu
supaya delegasi itu bisa berjalan dengan baik.
Naik Levelnya
Gimana caranya seorang
Feeling extrovert ini untuk naik kelas, meningkatkan leverage, tentu saja
adalah, output sederhananya adalah lihat di kadernya, lihat tempaannya, lihat
di menti nya, lihat di anak buahnya, anak buahnya masih kelas itu-itu saja apa
tidak? kalau dia hanya mengkader anak SMP-SMP terus gak naik level dia. Maka
dia harus naik level ke level yang lebih tinggi. Jadi bukan hanya semata-mata
jumlah orangnya yang lebih banyak, tetapi dia kepada kualifikasi yang lebih baik.
Kalau dia mengkader seorang atlet yang atletnya level nasional, maka disitulah
kelas dia. Kalau dia mengkader orang yang levelnya dunia, maka naiklah level
dia. Jadi Feeling extrovert kemampuannya sangat di ukur pada seberapa hebat
orang yang di kadernya? seberapa banyak dia bisa menjadikan seorang King ?
Kingnya di level yang seperti apa ? itu adalah Feeling extrovert.
Moodyan
Orang Feeling extrovert
termasuk juga orang Feeling introvert memang sesungguhnya dia, setiap punya
energi di bawa pada hatinya, di bawa kepada emosinya, maka memang seringkali
ada unsur mood dan tidak mood pada orang feeling. Yang extrovert moodnya dari
mana? emosinya dari mana? feelingnya dari mana? dari situasi luar. Kalau
situasi luar bertepuk tangan memanggil dia karena dia menjadi sangat di
perlukan, maka dia datanglah dengan gagah berani sebagai seorang pahlawan yang
dirindukan oleh orang sekitarnya dan disitu dia merasa terpanggil untuk
melakukan sesuatu. Dimana berperannya? pasti akan selalu berfokus di bagian SDM
untuk meningkatkan kemampuan orang lain menjadi lebih tinggi dari sebelumnya.
Demikian juga kalau dia menangani persoalan-persoalan sosial kemasyarakatan,
maka dia akan selalu mengatakan sesuatu yang oleh orang lain bahkan difikir
tidak mungkin, yaitu membawa pada leverage yang lebih tinggi.
0 komentar:
Posting Komentar